Kumpulan hadits lemah dan Palsu No. 46-50

HADITS KE EMPAT PULUH ENAM

الساكت عن الحق شيطان أخرس

“Diam dari kebenaran adalah setan akhros”

Hadits ini tidak memiliki asal yang shahih maupun lemah dari Shalallahu ‘alahi wassallam bahkan dari sahabat maupun tabi’in. (Nukilan dari Tuhfathul Muhibbin. Hal. 81)

HADITS KE EMPAT PULUH TUJUH

صوموا تصحوا

“Berpuasalah maka kalian akan sehat”

Berkata Al-Allamah Al-Albani Rahimahullah : (Hadits) Lemah,  Dikeluarkan oleh At-Thabrani dalam Al-Ausath dan Abu Nua’im dalam At-Tibb dari Abu Hurairah Rhadiyallahu’ anhu(Silsilah Al-Ahadits Ad-Dhoi’fah No. 253 dengan ringkasan)

HADITS KE EMPAT PULUH DELAPAN

طلب الحلال جهاد

Mencari nafkah yang halal adalah Jihad”

Berkata Al-Allamah Al-Albani Rahimahullah : (Hadits) Lemah,  Dikeluarkan oleh Muhammad bin Makhlad dalam kitabnya Al-Fawa’id disandarkan dari Ibnu Abbas dari Nabi Shalallahu ‘alahi wassallam (Silsilah Al-Ahadits Ad-Dhoi’fah No. 1301)

Dalil tentang keutamaan mencari nafkah yang halal diantaranya adalah hadits dari Abu Hurairah Rhadiyallahu’ anhu, Rasulullah Shalallahu ‘alahi wassallam bersabda :

لأَنْ يَحْتَطِبَ أَحَدُكُمْ حُزْمَةً عَلَى ظَهْرِهِ خَيْرٌ لَهُ مِنْ أَنْ يَسْأَلَ أَحَدًا فَيُعْطِيَهُ أَوْ يَمْنَعَهُ

ٍ        ”Seorang hamba memikul kayu bakar di atas punggungnya lebih baik baginya dibanding meminta seseorang, baik dia diberi atu tidak” (Bukhari-Muslim)

HADITS KE EMPAT PULUH SEMBILAN

عَلِّمُوا أَبْنَاءَكُمُ السِّبَاحَةَ وَالرَّمْيَ، وَالْمَرْأَةَ الْمِغْزَلَ

“Ajarilah anak-anak kalian berenang dan memanah dan wanita-wanita kalian  Merayu”

Berkata Al-Allamah Al-Albani Rahimahullah : (Hadits) sangat Lemah, Diriwayatkan oleh Al-Baihaqi dalam As-Syu’ab dari ibnu Umar secara marfu. (Silsilah Al-Ahadits Ad-Dhoi’fah no. 2877 dengan ringkasan)

Datang pula dengan lafadz yang hampir serupa, silahkan merujuk Silsilah Al-Ahadits Ad-Dhoi’fah No. 3876.

Datang dengan lafadz  lain , datang dari Sa’ad bin Abi Waqosh Rhadiyallahu’ anhusecara marfu :

عليكم بالرمى فإنه من خير لعبكم

“”Wajib bagi kalian untuk (belajar) memanah, sesungguhnya memanah adalah sebaik-baik permainan”

Hadits ini dihasankan oleh Al-Allamah Al-Albani Rahimahullah dalam Silsilah Al-Ahadits Ad-Dhoi’fah No. 628.

Datang juga dengan lafadz :

كل شيء ليس من ذكر الله عز وجل فهو لهو أو سهو إلا أربع خصال مشي الرجل بين الغرضين وتأديبه فرسه وملاعبته أهله وتعليم السباحة

Artinya : “Segala sesuatu yang bukan merupakan dzikir kepada Allah adalah perbuatan yang sia-sia dan lalai kecuali empat perkara : Berjalanya seorang laki-laki antara dua tujuan, melatih kudanya, bermain-main dengan keluarganya dan belajar berenang “ (HR. At-Thabarni dari Jabir Bin Abdillah dan Jabir bin Umair Radhiyallahu’ anhum secara marfu)

Hadits ini dishahihkan Al-Allamah Al-Albani Rahimahullah dalam Silsilah Al-Ahadits As-Shahihah No. 315

HADITS KELIMA PULUH

طلب العلم أفضل عند الله من الصلاة والصيام والحج والجهاد فى سبيل الله

“Menuntut ilmu lebih mulia di sisi Allah, dibanding Sholat, Puasa, Haji dan Jihad fi Sabiilillah”

Berkata Al-Allamah Al-Albani Rahimahullah : (Hadits) palsu. Dikeluarkan oleh Ad-dailami (2/268) dari Ibnu Abbas secara marfu.

Datang juga dengan Lafadz :

طلب العلم ساعة خير من قيام ليلة وطلب العلم يومًا خير من صيام ثلاثة أشهر

“Menuntut ilmu sesaat lebih baik dari sholat satu malam dan menuntut ilmu satu hari lebih baik dari puasa tiga bulan.”

Hadits dengan lafadz ini pun dihukumi sebagai hadits palsu oleh Al-Allamah Al-Albani Rahimahullah , Dikeluarkan oleh Ad-Dailami dari Ibnu Abbas Rhadiyallahu’ anhuma secara marfu ( silahkan merujuk Silsilah Al-Ahadits Ad-Dhoi’fah No. 3828)

Kumpulan Hadits lemah dan palsu No. 46-50

HADITS KE EMPAT PULUH ENAM

الساكت عن الحق شيطان أخرس

“Diam dari kebenaran adalah setan akhros”

Hadits ini tidak memiliki asal yang shahih maupun lemah dari Shalallahu ‘alahi wassallam bahkan dari sahabat maupun tabi’in. (Nukilan dari Tuhfathul Muhibbin. Hal. 81)

HADITS KE EMPAT PULUH TUJUH

صوموا تصحوا

“Berpuasalah agar kalian sehat”

Berkata Al-Allamah Al-Albani Rahimahullah : (Hadits) Lemah,  Dikeluarkan oleh At-Thabrani dalam Al-Ausath dan Abu Nua’im dalam At-Tibb dari Abu Hurairah Rhadiyallahu’ anhu(Silsilah Al-Ahadits Ad-Dhoi’fah No. 253 dengan ringkasan)

HADITS KE EMPAT PULUH DELAPAN

طلب الحلال جهاد

Mencari nafkah yang halal adalah Jihad”

Berkata Al-Allamah Al-Albani Rahimahullah : (Hadits) Lemah,  Dikeluarkan oleh Muhammad bin Makhlad dalam kitabnya Al-Fawa’id disandarkan dari Ibnu Abbas dari Nabi Shalallahu ‘alahi wassallam (Silsilah Al-Ahadits Ad-Dhoi’fah No. 1301)

Dalil tentang keutamaan mencari nafkah yang halal diantaranya adalah hadits dari Abu Hurairah Rhadiyallahu’ anhu, Rasulullah Shalallahu ‘alahi wassallam bersabda :

لأَنْ يَحْتَطِبَ أَحَدُكُمْ حُزْمَةً عَلَى ظَهْرِهِ خَيْرٌ لَهُ مِنْ أَنْ يَسْأَلَ أَحَدًا فَيُعْطِيَهُ أَوْ يَمْنَعَهُ

ٍ        ”Seorang hamba memikul kayu bakar di atas punggungnya lebih baik baginya dibanding meminta seseorang, baik dia diberi atu tidak” (Bukhari-Muslim)

HADITS KE EMPAT PULUH SEMBILAN

عَلِّمُوا أَبْنَاءَكُمُ السِّبَاحَةَ وَالرَّمْيَ، وَالْمَرْأَةَ الْمِغْزَلَ

“Ajarilah anak-anak kalian berenang dan memanah dan wanita-wanita kalian  Merayu”

Berkata Al-Allamah Al-Albani Rahimahullah : (Hadits) sangat Lemah, Diriwayatkan oleh Al-Baihaqi dalam As-Syu’ab dari ibnu Umar secara marfu. (Silsilah Al-Ahadits Ad-Dhoi’fah no. 2877 dengan ringkasan)

Datang pula dengan lafadz yang hampir serupa, silahkan merujuk Silsilah Al-Ahadits Ad-Dhoi’fah No. 3876.

Datang dengan lafadz  lain , datang dari Sa’ad bin Abi Waqosh Rhadiyallahu’ anhusecara marfu :

عليكم بالرمى فإنه من خير لعبكم

“”Wajib bagi kalian untuk (belajar) memanah, sesungguhnya memanah adalah sebaik-baik permainan”

Hadits ini dihasankan oleh Al-Allamah Al-Albani Rahimahullah dalam Silsilah Al-Ahadits Ad-Dhoi’fah No. 628.

Datang juga dengan lafadz :

كل شيء ليس من ذكر الله عز وجل فهو لهو أو سهو إلا أربع خصال مشي الرجل بين الغرضين وتأديبه فرسه وملاعبته أهله وتعليم السباحة

Artinya : “Segala sesuatu yang bukan merupakan dzikir kepada Allah adalah perbuatan yang sia-sia dan lalai kecuali empat perkara : Berjalanya seorang laki-laki antara dua tujuan, melatih kudanya, bermain-main dengan keluarganya dan belajar berenang “ (HR. At-Thabarni dari Jabir Bin Abdillah dan Jabir bin Umair Radhiyallahu’ anhum secara marfu)

Hadits ini dishahihkan Al-Allamah Al-Albani Rahimahullah dalam Silsilah Al-Ahadits As-Shahihah No. 315

HADITS KELIMA PULUH

طلب العلم أفضل عند الله من الصلاة والصيام والحج والجهاد فى سبيل الله

“Menuntut ilmu lebih mulia di sisi Allah, dibanding Sholat, Puasa, Haji dan Jihad fi Sabiilillah”

Berkata Al-Allamah Al-Albani Rahimahullah : (Hadits) palsu. Dikeluarkan oleh Ad-dailami (2/268) dari Ibnu Abbas secara marfu.

Datang juga dengan Lafadz :

طلب العلم ساعة خير من قيام ليلة وطلب العلم يومًا خير من صيام ثلاثة أشهر

“Menuntut ilmu sesaat lebih baik dari sholat satu malam dan menuntut ilmu satu hari lebih baik dari puasa tiga bulan.”

Hadits dengan lafadz ini pun dihukumi sebagai hadits palsu oleh Al-Allamah Al-Albani Rahimahullah , Dikeluarkan oleh Ad-Dailami dari Ibnu Abbas Rhadiyallahu’ anhuma secara marfu ( silahkan merujuk Silsilah Al-Ahadits Ad-Dhoi’fah No. 3828)

HADITS KE EMPAT PULUH ENAM

الساكت عن الحق شيطان أخرس

“Diam dari kebenaran adalah setan akhros”

Hadits ini tidak memiliki asal yang shahih maupun lemah dari Shalallahu ‘alahi wassallam bahkan dari sahabat maupun tabi’in. (Nukilan dari Tuhfathul Muhibbin. Hal. 81)

HADITS KE EMPAT PULUH TUJUH

صوموا تصحوا

“Berpuasalah agar kalian sehat”

Berkata Al-Allamah Al-Albani Rahimahullah : (Hadits) Lemah,  Dikeluarkan oleh At-Thabrani dalam Al-Ausath dan Abu Nua’im dalam At-Tibb dari Abu Hurairah Rhadiyallahu’ anhu(Silsilah Al-Ahadits Ad-Dhoi’fah No. 253 dengan ringkasan)

HADITS KE EMPAT PULUH DELAPAN

طلب الحلال جهاد

Mencari nafkah yang halal adalah Jihad”

Berkata Al-Allamah Al-Albani Rahimahullah : (Hadits) Lemah,  Dikeluarkan oleh Muhammad bin Makhlad dalam kitabnya Al-Fawa’id disandarkan dari Ibnu Abbas dari Nabi Shalallahu ‘alahi wassallam (Silsilah Al-Ahadits Ad-Dhoi’fah No. 1301)

Dalil tentang keutamaan mencari nafkah yang halal diantaranya adalah hadits dari Abu Hurairah Rhadiyallahu’ anhu, Rasulullah Shalallahu ‘alahi wassallam bersabda :

لأَنْ يَحْتَطِبَ أَحَدُكُمْ حُزْمَةً عَلَى ظَهْرِهِ خَيْرٌ لَهُ مِنْ أَنْ يَسْأَلَ أَحَدًا فَيُعْطِيَهُ أَوْ يَمْنَعَهُ

ٍ ”Seorang hamba memikul kayu bakar di atas punggungnya lebih baik baginya dibanding meminta seseorang, baik dia diberi atu tidak” (Bukhari-Muslim)

HADITS KE EMPAT PULUH SEMBILAN

عَلِّمُوا أَبْنَاءَكُمُ السِّبَاحَةَ وَالرَّمْيَ، وَالْمَرْأَةَ الْمِغْزَلَ

“Ajarilah anak-anak kalian berenang dan memanah dan wanita-wanita kalian  Merayu”

Berkata Al-Allamah Al-Albani Rahimahullah : (Hadits) sangat Lemah, Diriwayatkan oleh Al-Baihaqi dalam As-Syu’ab dari ibnu Umar secara marfu. (Silsilah Al-Ahadits Ad-Dhoi’fah no. 2877 dengan ringkasan)

Datang pula dengan lafadz yang hampir serupa, silahkan merujuk Silsilah Al-Ahadits Ad-Dhoi’fah No. 3876.

Datang dengan lafadz  lain , datang dari Sa’ad bin Abi Waqosh Rhadiyallahu’ anhusecara marfu :

عليكم بالرمى فإنه من خير لعبكم

“”Wajib bagi kalian untuk (belajar) memanah, sesungguhnya memanah adalah sebaik-baik permainan”

Hadits ini dihasankan oleh Al-Allamah Al-Albani Rahimahullah dalam Silsilah Al-Ahadits Ad-Dhoi’fah No. 628.

Datang juga dengan lafadz :

كل شيء ليس من ذكر الله عز وجل فهو لهو أو سهو إلا أربع خصال مشي الرجل بين الغرضين وتأديبه فرسه وملاعبته أهله وتعليم السباحة

Artinya : “Segala sesuatu yang bukan merupakan dzikir kepada Allah adalah perbuatan yang sia-sia dan lalai kecuali empat perkara : Berjalanya seorang laki-laki antara dua tujuan, melatih kudanya, bermain-main dengan keluarganya dan belajar berenang “ (HR. At-Thabarni dari Jabir Bin Abdillah dan Jabir bin Umair Radhiyallahu’ anhum secara marfu)

Hadits ini dishahihkan Al-Allamah Al-Albani Rahimahullah dalam Silsilah Al-Ahadits As-Shahihah No. 315

HADITS KELIMA PULUH

طلب العلم أفضل عند الله من الصلاة والصيام والحج والجهاد فى سبيل الله

“Menuntut ilmu lebih mulia di sisi Allah, dibanding Sholat, Puasa, Haji dan Jihad fi Sabiilillah”

Berkata Al-Allamah Al-Albani Rahimahullah : (Hadits) palsu. Dikeluarkan oleh Ad-dailami (2/268) dari Ibnu Abbas secara marfu.

Datang juga dengan Lafadz :

طلب العلم ساعة خير من قيام ليلة وطلب العلم يومًا خير من صيام ثلاثة أشهر

“Menuntut ilmu sesaat lebih baik dari sholat satu malam dan menuntut ilmu satu hari lebih baik dari puasa tiga bulan.”

Hadits dengan lafadz ini pun dihukumi sebagai hadits palsu oleh Al-Allamah Al-Albani Rahimahullah , Dikeluarkan oleh Ad-Dailami dari Ibnu Abbas Rhadiyallahu’ anhuma secara marfu ( silahkan merujuk Silsilah Al-Ahadits Ad-Dhoi’fah No. 3828)

Kumpulan Hadits lemah dan palsu No. 41-45

HADITS KE EMPAT PULUH SATU

خمس خصال يفطرن الصائم و ينقضن الوضوء : الكذب و الغيبة و النميمة و النظر بشهوة و اليمين الكاذبة

Lima perkara yang membatalkan puasa dan membatalkan wudhu : Berdusta, mengadu domba, ghibah, memandang dengan syahwat dan bersumpah palsu”

Berkata Al-Allamah Al-Albani Rahimahullah : (Hadits) Palsu, Diriwayatkan oleh Abul Qosim Al-Khiroqi dalam Asyaro Majalis minal amali (2/224) disandarkan dari Anas  Rhadiyallahu’ anhudari Nabi Shalallahu ‘alahi wassallam , Dikeluarkan oleh Ibnul Jauzi dalam Al-Mauduat(Silsilah Al-Ahadits Ad-Dhoi’fah no. 1708 dengan ringkasan)

HADITS KEEMPAT PULUH DUA

خير الأمور أوسطها

“Sebaik-baik perkara adalah pertengahannya”

Hadits ini Sanadnya sampai hingga Nabi Shalallahu ‘alahi wassallam adalah lemah dan Diriwayatkan oleh Abu Ya’la dari ucapan Wahb bin Munabih, dan sanadnya Jayyid. (Diringkas dari Jilbab Mar’atil Muslimah hal. 30 karya Al-Allamah Al-Albani Rahimahullah )

HADITS KE EMPAT PULUH TIGA

الدعاء مخ العبادة

“Doa adalah pusat Ibadah:

Diriwayatkan oleh At-Tirmidzi (3371) At-Thabrani dalam Al-Ausath (3196) disandarkan dari Anas  Rhadiyallahu’ anhudari Nabi Shalallahu ‘alahi wassallam. Dilemahkan oleh Al-Allamah Al-Albani Rahimahullah dalam Silsilah Al-Ahadits Ad-Dhoi’fah 1/75 dan Ahkamul Jana’iz hal 194.

Lafadz yang shahih adalah :

الدعاء هو العبادة

“”Doa adalah ibadah”

Dikeluarkan oleh imam-imam kitab-kitab Sunan dengan sanad yang shahih. (Ringkasan dari Tuhfathul Muhibbin Hal. 73 dan Silsilah Al-Ahadits Ad-Dhoi’fah 1/75)

Dishahihkan pula hadist ini oleh Al-Allamah Muqbil bin Hady Al-Wadi’i dalam Shahihul Musnad 2/233 dari Nu’man bin Basyir Rhadiyallahu’ anhu.

HADITS KE EMPAT PULUH EMPAT

رجعنا من الجهاد الأصغر إلى الجهاد الأكبر جهاد النفس

“Kita telah kembali dari Jihad yang lebih kecil menuju jihad yang lebih besar, Jihad melawan diri sendiri (hawa nafsu)”

Berkata Al-Allamah Al-Albani Rahimahullah : (Hadits) Mungkar. Al-Hafidz Al-Iroqi dalam Takrijul Ihya’ (2/6) berkata : “Diriwayatkan oleh Al-Baihaqi dalam Az-Zuhud dari hadits Jabir Rhadiyallahu’ anhu“

Berkata Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah dalam Majmu’ fatwa (11/197) : “Tidak memiliki asal dan tidak ada satu pun ahli ma’rifat (ahi hadits) meriwayatkannya dari ucapan maupun perbuatan Nabi Shalallahu ‘alahi wassallam . Jihad melawan orang kafir adalah termasuk dari amalan yang paling mulia bahkan pendekatan insan yang paling utama kepada Allah “ (Silsilah Al-Ahadits Ad-Dhoi’fah no. 2460 dengan ringkasan)

HADITS KE EMPAT PULUH LIMA

سلمان من أهل البيت

“Salman Al-Farisi adalah bagian dari kami, Ahlul Bait”

Berkata Al-Allamah Al-Albani Rahimahullah : (Hadits) sangat lemah. Diriwayatkan dari Amr’ bin auf, Anas  bin Malik, Al-Husain bin Ali bin Abi Thalib dan Zaid bin Abi Aufa. (Silsilah Al-Ahadits Ad-Dhoi’fah no. 3704)

Hadits ini dilemahkan pula oleh Al-Allamah Muqbil bin Hady Al-Wadi’i dalam Ar-Risalatani fil Masa’il ats-tsaman (hal. 19)

Datang dengan sanad yang hasan hingga Ali bin Abi Thalib Rhadiyallahu’ anhu, beliau berkata :

دعوه فأنه رجل منا أهل

“Tingalkanlah dia, sesungguhnya dia seorang laki-laki bagian dari kami ahlul bait”

(Silahkan lihat Silsilah Al-Ahadits Ad-Dhoi’fah no. 3704 dengan ringkasan)

Kumpulan Hadits lemah dan palsu No. 36-40

HADITS KE TIGA PULUH ENAM

تسعة أعشار الرزق فى التجارة والجزء الباقى فى المواشى

“Sembilan puluh persen rejeki terdapat dalam perdagangan dan sisanya terdapat dalam perternakan”

Berkata Al-Allamah Al-Albani Rahimahullah : (Hadits) Lemah,  Diriwayatkan oleh Abu Ubaid dalam Al-Gharib (2/52) dari Abdurrahman Al-Azdi secara marfu . Aku katakan (Al-Albani) : “Dan sanad ini lemah disebabkan Mursal” (Silsilah Al-Ahadits Ad-Dhoi’fah 3402 dengan ringkasan)

HADITS KE TIGA PULUH TUJUH

في لفظ ” الجمعة حج المساكين” الجمعة حج الفقراء

“Sholat Jum’at adalah hajinya orang-orang fakir “ dan dalam lafadz yang lain “ Sholat Jun;at adalah hajinya orang-orang miskin”

Berkata Al-Allamah Al-Albani Rahimahullah : (Hadits) Palsu. Diriwayatkan oleh Abu Nu’aim dalam Akhbar Ashbahan (2/190) dan Al-Qodho’I (791) seluruhnya disandarkan dari Ibnu Abbas Rhadiyallahu’ anhuma. (Silsilah Al-Ahadits Ad-Dhoi’fah No. 191dengan ringkasan, lihat pula No. 192)

HADITS KETIGA PULUH DELAPAN

الجمعة واجبة على خمسين رجلا وليس على من دون الخمسين جمعة

Sholat Jum’at wajib atas 50 orang pria dan tidak wajib apabila kurang darinya”

Berkata Al-Allamah Al-Albani Rahimahullah : (Hadits) Palsu. Diriwayatkan oleh At-Thabrani dalam Al-Mu’jamul Kabir (7952) Ibnu Adi (2/53) dan Ad-Daruquthni (164) disandarkan dari Abu Umamah Radhiyallahu’ anhu secara marfu (Silsilah Al-Ahadits Ad-Dhoi’fah No. 1203 dengan ringkasan),

Silahakan merujuk lihat pula Silsilah Al-Ahadits Ad-Dhoi’fah No. 1204 [1]

HADITS KETIGA PULUH SEMBILAN

حب الوطن من الإيمان

“Cinta Negara adalah bagian dari Iman”

Berkata Al-Allamah Al-Albani Rahimahullah : (Hadits) Palsu, sebagimana dikatakan oleh As-Shaghani (hal. 7) dan selainnya. Dan maknanya tidak lurus (tepat) (Silsilah Al-Ahadits Ad-Dhoi’fah No. 36 dengan ringkasan)

Berkata Al-Allamah Muqbil bin Hady Al-Wadi’i : “Hadits ini tidak tsabit dari Rasulullah Shalallahu ‘alahi wassallam” (Al-Muqtaroh hal. 14)

HADITS KE EMPAT PULUH

الحجر الأسود يمين الله فى الأرض يصافح بها عباده

“Hajar Aswad adalah tangan kanan Allah di bumi, dengannya dia menyalami hamba-hambanya”

Berkata Al-Allamah Al-Albani Rahimahullah : (Hadits) Mungkar, Dikeluarkan oleh Abu Bakar bin Khalad dalam Al-Fawa’id dan Ibnu Adi (2/17) disandarkan dari Jabir dari Nabi Shalallahu ‘alahi wassallam (Silsilah Al-Ahadits Ad-Dhoi’fah no. 223 dengan ringkasan)


[1] Sholat Jum’at sah dengan jumlah sahnya sholat Jama’ah ,yakni maknanya sholat Jum’at harus ditegakkan walaupun dengan dua orang saja. Satu menjadi Imam dan satu menjadi Ma’mum, Ini adalah pendapat As-Syaukani, As-Shon’ani, Ibnu Hazm, Al-Albani, dan Syaikh Yahya. (Lihat Ahkamul Jum’at)

Kumpulan Hadits lemah dan palsu No. 31-35

HADITS KETIGA PULUH SATU

إن شهر رمضان معلق بين السماء والأرض لا يرفع إلا بزكاة الفط

“Sesungguhnya bulan ramadhan tergantung antara langt dan bumi, tidak diangkat kecuali dengan (menunaikan) zakat fitrah”

Berkata Al-Allamah Al-Albani Rahimahullah : (Hadits) Lemah,  Dicantumkan dalam Al-Jami’us Shogir karya Ibnu Syahin dan Ad-Dhiya’ disandarkan dari Jarir Rhadiyallahu’ anhu. …………..hingga ucapan beliau (Al-Albani)…: Kemudian sesungguhnya seandainya Hadits ini Shahih, maka merupakan dalil yang jelas bahwa diterimanya puasa Ramadhan tergantung dikeluarkannya zakat fitrah. Maka barangsiapa yang tidak mengeluarkannya maka tidak akan diterimanya puasanya, maka aku tidak mengetahui satu orang pun dari ulama yang berpendapat seperti ni (Silsilah Al-Ahadits Ad-Dhoi’fah no. 43 Dengan ringkasan dan sedikit perubahan)

HADITS KETIGA PULUH DUA

إن لكل شىء قلب وقلب القرآن يس من قرأ يس كتب الله له بقراءتها قراءة القرآن عشر مرات

“”Sesungguhnya pada (segala) sesuatu terdapat hati dan hati Al-Qur’an adalah surat Yasin, dan barangsiapa yang membacanya maka Allah mencatat untuknya ganjaran membaca Al-Qur’an sepuluh kali”

Berkata Al-Allamah Al-Albani Rahimahullah : (Hadits) Palsu, Diriwayatkan oleh At-Tirmidzi (4/46) Ad-Darimi (2/456) Disandarkan dari Anas  Rhadiyallahu’ anhudari Rasulullah Shalallahu ‘alahi wassallam (Silsilah Al-Ahadits Ad-Dhoi’fah No. 169 dengan ringkasan)

HADITS KETIGA PULUH TIGA

أول شهر رمضان رحمة ووسطه مغفرة وآخره عتق من النار

“Awal bulan Ramadhan adalah Rahmat, pertengahannya adalah ampunan dan bagian akhirnya adalah pembebasan dari api neraka “

Berkata Al-Allamah Al-Albani Rahimahullah : (Hadits) Mungkar, Dikeluarkan oleh Al-Uqoili dalam Ad-Dhuafa (172) Ibnu Adi (1/165) Disandarkan dari Abu Hurairah Rodiyallahu’ anhu , beliau berkata, bersabda Rasulullah Shalallahu ‘alahi wassallam . (Silsilah Al-Ahadits Ad-Dhoi’fah No. 1569 dengan ringkasan)

Salah satu hadits shahih tentang keutamaan Ramadhan adalah Hadits Abu Hurairah, Rasulullah Shalallahu ‘alahi wassallam bersabda :

إِذَا دَخَلَ رَمَضَانُ فُتِّحَتْ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ جَهَنَّمَ وَسُلْسِلَتْ الشَّيَاطِينُ

“Apabila masuk bulan ramadhan, dibuka pintu-pintu surga , ditutup pintu-pintu neraka dan dirantai setan-setan.” (Mutaffaqun alaih)

HADITS KETIGA PULUH EMPAT

أول ما خلق الله نور نبيك يا جابر

“Yang pertama diciptakan Allah adalah cahaya nabimu, wahai Jabir”

Hadist ini tidak ada asalnya dalam kitab-kitab hadits yang dikenal. Berkata Al-Allamah Al-Albani Rahimahullah dalam Silsilah Al-Ahadits As-Shahihah (No. 458) tentang hadits diciptakannya malaikat dari cahaya : “Sesungguhnya hadits ini dalil yang jelas bahwasanya hanya malaikat saja yang mereka diciptakan dari cahaya, tidak termasuk adam dan keturunannya……….beliau juga berkata ….”Di dalam hadits ini terdapat isyarat tentang batilnya hadits yang tersebar di lisan-lisan manusia : “Yang pertama diciptakan Allah adalah cahaya nabimu, wahai Jabir” (Silsilah Al-Ahadits As-Shahihah No. 458 Dengan ringkasan dan sedikit perubahan )

Hadits yang shahih tentang awal penciptaan adalah hadits Ubadah bin Shamit Rhadiyallahu’ anhu:

إن أول ما خلق الله القلم

“Yang pertama diciptakan Allah adalah Pena (Al-Qolam)”

Hadist ini Diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Dishahihkan Al-Allamah Muqbil bin Hady Al-Wadi’i dalam Al-Jami’us Shahih fil Qodar (134) Dishahihkan pula oleh Al-Allamah Al-Albani Rahimahullah dalam Kitab-kitabnya diantaranya dalam Shahih Sunan Abi Dawud (4800)

Timbul pertanyaan, manakah yang lebih dahulu diciptakan Allah ?? Pena (Al-Qolam) atau Arsy Allah ?? Silahkan merujuk Syarah Aqidah At-Thahawiyah Ibnu Abil Iez

HADITS KE TIGA PULUH LIMA

تسحروا ولو بشربة من ماء وأفطروا ولو على شربة ماء

“Bersahurlah walaupun hanya dengan minuman air dan berbukalah walaupun hanya dengan minuman air”

Berkata Al-Allamah Al-Albani Rahimahullah : (Hadits) Palsu. Diriwayatkan oleh Ibnu Adi (1/96) Disandarkan dari Ali Rhadiyallahu’ anhudari Rasulullah Shalallahu ‘alahi wassallam .

Adapun bagian lafadz yang pertama

تسحروا ولو بشربة من ماء

“Bersahurlah walaupun hanya dengan minuman air “

Adalah hadits shahih ating dari Ibnu Umar Rhadiyallahu’ anhuma dari Rasulullah Shalallahu ‘alahi wassallam dengan makna yang sama, dan dihasankan oleh Al-Allamah Al-Albani Rahimahullah ( Nukilan Silsilah Al-Ahadits Ad-Dhoi’fah No. 1405 dan Shahih At-thargib 1071 Dengan ringkasan dan sedikit perubahan )

Adapun hadits tentang berbuka puasa dengan air , Insya Allah segera tiba pada hadits No. 58

Kumpulan Hadits lemah dan palsu No. 25-30

HADITS KEDUA PULUH LIMA

أصحابي كالنجوم ، فبأيهم اقتديتم اهتديتم

“Sahabat-sahabatku bagaikan bintang-bintang, kepada siapa saja dari mereka kalian mencari petunjuk maka kalian akan mendapatkannya”

Berkata Al-Allamah Al-Albani Rahimahullah : (Hadits) Palsu, Diriwayatkan oleh Ibnu Abdil Baar Dalam Jami’ul Ilmi (2/91) dan Ibnu Hazm dalam Al-Ihkam (6/82) dari Jabir Rhadiyallahu’ anhusecara Marfu. Datang juga dengan lafadz yang berbeda dengan makna yang sama dan semuanya lemah (Silsilah Al-Ahadits Ad-Dhoi’fah No. 58 sampai dengan 61)

Datang juga dengan lafadz :

أهل بيتي كالنجوم ، فبأيهم اقتديتم اهتديتم

“Anggota keluargaku bagaikan bintang-bintang, kepada siapa saja dari mereka kalian mencari petunjuk maka kalian akan mendapatkannya”

Al-Allamah Al-Albani Rahimahullah pun menghukuminya sebagai Hadits Palsu. (Silahkan merujuk Silsilah Al-Ahadits Ad-Dhoi’fah No. 62)

Ibnu Abdil Baar menukil Asyhab berkata : “Aku mendengar Imam Malik berkata :”Tidak ada kebenaran kecuali satu dari dua pendapat yang berbeda, tidak mungkin keduanya sama-sama benar dan tidaklah Al-haq dan kebenaran kecuali hanya satu” ( Nukilan dari Tuhfathul Muhibbin hal 29).

HADITS KEDUA PULUH ENAM

اعرضوا حديثى على كتاب الله فإن وافقه فهو منى وأنا قلته

“Cocokkan haditsku ke dalam Kitabullah, apabila mencocokinya maka sesungguhnya hadits itu dariku dan aku mengatakannya”

Berkata Al-Allamah Al-Albani Rahimahullah : (Hadits) Sangat Lemah,  Dikeluarkan oleh At-Thabrani dalam Al-Mu’jamul Kabir (1429) disandarkan dari Tsauban Rhadiyallahu’ anhu. Kemudian beliau (Al-Albani) menukil ucapan Ibnu Hazm dalam Al-Ihkam (2/82-86) : ”Sesungguhnya ucapan ini tidak akan mengatakannya kecuali Pendusta, Zindiq, Kafir dan orang yang tolol” (Silsilah Al-Ahadits Ad-Dhoi’fah No. 1400 dengan ringkasan)

HADITS KEDUA PULUH TUJUH

أعلنوا هذا النكاح واجعلوه في المساجد واضربوا عليه بالدفوف

“Umumkanlah pernikahan ini dan jadikanlah (Selenggarakanlah) di mesjid-mesjid serta pukullah di dalamnya rebana-rebana”

Berkata Al-Allamah Al-Albani Rahimahullah : Dengan lafadz lengkap seperti ini maka Hadits ini adalah hadits Lemah. Dikeluarkan oleh At-Tirmidzi (1/202) dan Al-Baihaqi (7/290) Disandarkan dari Aisyah Rhadiyallahu’ anha dari Rasulullah Shalallahu ‘alahi wassallam .

Datang lafadz yang shahih dari Az-Zubair Rhadiyallahu’ anhudari Rasulullah Shalallahu ‘alahi wassallam , beliau bersabda :

اعلنوا النكاح

Umumkanlah pernikahan”

Hadits ini Dihasankan oleh Al-Allamah Al-Albani Rahimahullah dalam Adabu Zifaf (hal. 105)

Adapun bagian yang sesudahnya dari hadits ini, yakni :

واجعلوه في المساجد واضربوا عليه بالدفوف

Dan jadikanlah (Selenggarkanlah) di mesjid-mesid serta pukullah di dalamnya rebana-rebana”

Berkata Al-Allamah Al-Albani Rahimahullah : “Adapun bagian yang sesudahnya, maka sesungguhnya aku tidak menemukan penguat, maka disebabkan hal itu maka bagian ini adalah mungkar “

Datang Hadits – hadits yang shahih tentang bolehnya memukul rebana pada hari pernikahan. Salah satunya adalah hadits yang dihasankan oleh Al-Allamah Al-Albani Rahimahullah dalam Al-Irwaul Ghalil 1994 :

فصل ما بين الحلال والحرام الدف والصوت في النكاح

“Pemisah antara halal dan haram adalah rebana dan suara dalam pernikahan”

Hadits ini diriwayatkan oleh An-Nasa’i, At-Tirmidzi dan Ibnu Majah dari Muhammad bin Hatib dari Rasulullah Shalallahu ‘alahi wassallam .

(Nukilan dengan ringkas dan sedikit perubahan dari Al-Irwaul Ghalil No. 1993-1994, Silsilah Al-Ahadits Ad-Dhoi’fah No. 978 dan Adabu Zifaf)

HADITS KEDUA PULUH DELAPAN

اقرأوا  يس على موتاكم

“Bacakanlah surat Yasin kepada orang yang meninggal di diantara kalian”

Berkata Al-Allamah Al-Albani Rahimahullah : Dikeluarkan oleh Abu Dawud (3121) Ibnu Abi Syaibah (4/74) dan Al-Hakim (1/565) Disandarkan kepada Ma’qil bin Yasar Rhadiyallahu’ anhu.

Abu Bakar bin Al-Arabi menukil dari Ad-Daruquthni, bahwa beliau berkata : “Hadits ini lemah sanadnya , tidak dikenal lafadznya dan tidak ada yang shahih hadits dalam permasalahan ini “ (Al-Irwaul Ghalil no 688 dengan ringkasan  )

Hadits ini dilemahkan pula oleh Al-Allamah Muqbil bin Hady Al-Wadi’i dalam beberapa kitab beliau, diantaranya dalam Ijabatus sa’il (hal. 421). Beliau berkata : “Hadits Lemah”

HADITS KEDUA PULUH SEMBILAN

التمسوا الرزق بالنكاح

“Carilah rejeki dengan menikah”

Berkata Al-Allamah Al-Albani Rahimahullah : (Hadits) Lemah,  Diriwayatkan oleh Al-Wahidi dalam Al-Wasith dan oleh Ad-Dailami disandarkan dari Ibnu Abbas dari Rasulullah Shalallahu ‘alahi wassallam.

Datang pula dengan lafadz :

تزوجوا النساء فإنهن يأتين بالمال

“Nikahilah para wanita, sesungguhnya mereka datang dengan harta”

Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah dalam Al-Mushanaf. Berkata Al-Allamah Al-Albani Rahimahullah : “(Hadits) Lemah” (Silsilah Al-Ahadits Ad-Dhoi’fah 2487 dan 3400 dengan ringkasan)

HADITS KETIGA PULUH

أمتى أمة مباركة لا يدرى أولها خير أو آخره

Umatku adalah umat yang diberkahi, tidak diketahui mana yang lebih baik, Generasi awalnya atau generasi akhirnya”

Berkata Al-Allamah Al-Albani Rahimahullah : (Hadits) Lemah,  Diriwayatkan oleh Ibnu Asakir dari Amr’ bin Utsman secara Mursal. (Dho’iful Jami’ 1375)

Datang pula dengan lafadz :

مثل أمتي مثل المطر لا يدرى أوله خير أم آخره

“Permisalan umatku adalah seperti hujan, tidak diketahui mana yang lebih baik, generasi awalnya atau generasi akhirnya”.

Hadits ini Dihasankan oleh Al-Allamah Al-Albani Rahimahullah dengan berbagai jalur periwayatannya. (Takhrij Al-Musykat no. 6277)

Datang pula hadits yang shahih yang maknanya secara dzhohir menyelisihi makna hadits ini, sehingga dibutuhkan untuk melihat perkataan dan penjelasan para ulama dalam memahami dua hadits ini. Hadits yang kami maksud adalah hadits Ibnu Mas’ud Rhadiyallahu’ anhu, Rasulullah Shalallahu ‘alahi wassallam bersabda :

خَيْرُ أُمَّتِي قَرْنِي ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ

Sebaik-baik umat adalah kurunku (zaman para sahabat), kemudian kurun setelah mereka kemudian kurun setelah mereka “ (HR. Bukhari dan Muslim, dan lafadz ini adalah lafadz dari Shahih Muslim). Wallahu’ A’lam

Kumpulan Hadits lemah dan palsu No. 23 dan 24

HADITS KEDUA PULUH TIGA

أَكْثِرُوا ذِكْرَ اللهِ حَتَّى يَقُولُوا مَجْنُونٌ

“Perbanyaklah berdzikir,sampai-sampai mereka mengataimu sebagai orang gila”

Berkata Al-Allamah Al-Albani Rahimahullah : (Hadits) Lemah,  Dikeluarkan oleh Al-Hakim (1/499) Ahmad (3/68) disandarkan dari Abu Sa’id Rhadiyallahu’ anhudari Rasulullah Shalallahu ‘alahi wassallam. (Silsilah Al-Ahadits Ad-Dhoi’fah No. 517)

HADITS KEDUA PULUH EMPAT

ليس لفاسق غيبة

“Tidak ada ghibah untuk orang-orang fasik”

Berkata Al-Allamah Al-Albani Rahimahullah : (Hadits) Batil, Diriwayatkan oleh At-Thabrani dalam At-Tarikh (hal. 236) Hadits ini disebutkan pula oleh Ibnul Qoyyim dalam Kitabnya Al-Manarul Munif , datang juga dengan lafadz yang berbeda-beda dengan makna yang sama . Berkata Ad-Daruquthni dan Al-Khotib : “Sungguh telah diriwayatkan dari berbagai jalan periwayatan dan semuanya batil(Silsilah Al-Ahadits Ad-Dhoi’fah No. 584 Dengan ringkasan dan sedikit perubahan)

Kumpulan Hadits lemah dan palsu No. 21 dan 22

HADITS KEDUA PULUH SATU

من صلى ليلة الفطر والأضحى لم يمت قلبه يوم تموت القلوب

“Barangsiapa yang Sholat (Sunnah)  di malam iedul ftri dan malam iedul adha, maka tidak akan mati hari di hari matinya hati-hati”

Berkata Al-Allamah Al-Albani Rahimahullah : (Hadits) Palsu. Telah dikatakan dalam Al Mujma’ (2/198) : Diriwayatkan oleh At-Thabrani dalam Al-Kabir dan Al-Ausath dari Ubadah bin Shamit Rhadiyallahu’ anhu( Silsilah Al-Ahadits Ad-Dhoi’fah no. 520)

Datang juga dengan lafadz yang berbeda dengan makna yang hampir sama, silahkan merujuk Silsilah Al-Ahadits Ad-Dhoi’fah No. 521

HADITS KEDUA PULUH DUA

إذا عاد أحدُكم مريضا فلا يأكلْ عندَه شيئا فإنه حظُّه من عيادتِهِ

“Apabila salah seorang dari kalian menjenguk orang sakit, maka janganlah memakan sesuatu di sisinya, karena sesungguhnya itu adalah pahalanya dari kunjungannya”.

Berkata Al-Allamah Al-Albani Rahimahullah : (Hadits) Sangat  Lemah, Diriwayatkan oleh   Ad-Dailami (1/1/68) dari Abu Umamah secara marfu. ………..hingga ucapan beliau (Al-Albani) :…….Dan sanad ini sangat lemah apabila bukan palsu. (Silsilah Al-Ahadits Ad-Dhoi’fah No. 2288 dengan ringkasan)

Tata cara Sholat Ied

SHOLAT IED

Sholat Ied wajib atas setiap Muslim laki-laki merdeka (bukan budak). Ini adalah pendapat Abu Hanifah, satu riwayat dari Ahmad dan yang tampak dari ucapan imam As-Syafi’i. Dan pendapat ini yang dipilih oleh Ibnul Qoyyim , Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah, As-Sayukani, Shidiq Hasan Khan, As-Sa’di dan Ibnu Utsaimin Rahimahumullah . Berdasarkan hadits Ummu Athiyah Radhiyallahu’ anha :

أمرنا أن نخرج الحيض يوم العيدين وذوات الخدور فيشهدان جماعة المسلمين ودعوتهم ويعتزل الحيض عن مصلاهن قالت امرأة يا رسول الله إحدانا ليس لها جلباب ؟ قال ( لتلبسها صاحبتها من جلبابها )

Artinya : “Kami diperintah untuk mengeluarkan wanita-wanita haid dan pada dua hari raya agar mereka menyaksikan Jama’ah dan dakwah kaum muslimin dan wanita yang haid diperintah untuk menjauhi tempat sholat wanita. Maka berkata seorang wanita : Wahai Rasulullah , salah seorang dari kami tidak memiliki Jilbab” maka beliau berkata :”:Hendaklah sahabatnya memakaikan padanya dari jilbab yang dia miliki” (HR. Bukhori No. 334 dan Muslim No. 890)

Berkata Imam As-Syafi’i : “Barangsiapa yang wajib atasnya menghadiri sholat Jum’at maka wajib atasnya menghadiri sholat dua hari raya”

Dan salah dalil yang menguatkan pendapat ini adalah ketika hari ied jatuh pada hari Jum’at, maka bagi yang sudah melakukan sholat ied tidak wajib baginya melakukan sholat Jum’at. Dalam keadaan bahwa Sholat Jum’at hukumnya Wajib, dan tidaklah menghilangkan sesuatu yang wajib kecuali dengan yang wajib pula.

Adapun hukum keluarnya wanita ke tanah lapang adalah Sunnah Mustahabah, tidak ada bedanya apakah wanita muda atau lanjut usia. Ini adalah pendapat Alqamah, Ishaq, Ahmad dalam satu riwayat, Ibnu Hajar dan Ibnu Rajab.Dan boleh bagi wanita untuk sholat ied di rumahnya. Ini adalah pendapat Ibnu Rajab dan Malik.

Disunnahkan melaksanakan sholat ied di tanah lapang sebagaimana Rasulullah Shalallahu ‘alahi wassallam melakukannya di tanah lapang, Ini adalah pendapat mayoritas ulama. Kecuali apabila ada udzur seperti hujan . Hal ini berlaku pula bagi penduduk Madinah dan Masjidil Aqsha, karena Rasulullah Shalallahu ‘alahi wassallam selama di madinah tidak pernah melakukannya di mesjid beliau bahkan beliau melakukannya di tanah lapang. Sebagaimana dalam hadits Ummu Atiyah yang telah lewat . Dan dikecualikan oleh Ulama adalah penduduk Makkah, maka mereka tetap melaksanakannya di Masjidil Haram.

Dan bagi para wanita yang sedang haid atau nifas maka ditempatkan terpisah dari jama’ah kaum muslimin sebagaimana dalam hadits Ummu Athiyah Radhiyallahu’ anha .

CARA PELAKSANAAN SHOLAT IED:

Waktu sholat ied adalah sejak naiknya matahari dan telah hilang waktu yang dibenci untuk sholat . Ini adalah pendapat Ahmad. Dan berakhir waktunya ketika matahari tergelincir.

Tidak ada adzan dan tidak pula iqomah dalam sholat ied, sebagaimana dalam hadits Jabir bin Abdulllah Radhiyallahu’ anhum, berkata atha’ Rahimahullah : Baca lebih lanjut

Perkara-perkara yang terkait dengan Iedul Fitri

Diharamkan berpuasa di hari iedul fitri dan iedul Adha, dinukil Ijma’ oleh Ibnul Mundzir, Imam An-Nawawi dan Ibnu Hajar dalam permasalahan ini. Berdasarkan hadits Abu Sa’id Al-Khudri, Rasulullah Shalallahu ‘alahi wassallam bersabda :

نَهَى النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ الْفِطْرِ وَالنَّحْرِ

Artinya : “ Rasulullah Shalallahu ‘alahi wassallam melarang dari berpuasa di  hari Iedul Fitri dan Hari raya kurban (HR. Bukhori No. 1991)

Disunnahkan untuk memperbanyak takbir pada iedul fitri di jalan-jalan, rumah, mesjid dan tempat-tempat lainnya, Ini adalah pendapat Mayoritas ulama.

Berdasarkan firman Allah ta’ala :

وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَى مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ

Artinya :Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur” (QS. Al-Baqarah : 185)

Dan takbir pada iedul fitri dimulai ketika terbenamnya matahari pada hari terakhir Ramadhan karena hari pada saat itu telah genaplah bilangan Ramadhan dan kita diperintahkan untuk bertakbir sebagaimana dalam ayat. Ini adalah pendapat Ibnu Musayyib, Urwah, Abu Salamah, Zaid bin Aslam dan As-Syafi’i. Dan berhenti bertakbir iedul fitri ketika imam bangkit untuk menegakkan sholat ied. Ini adalah pendapat sebagian ulama diantaranya Ibnu Utsaimin Rahimahullah .

Dan disunnhakan juga bagi wanita untuk bertakbir akan tetapi dengan suara yang pelan sebagaimana disebutkan permasalahan ini oleh Ibnu Rajab. Baca lebih lanjut